Cara Bebas Bayar Pajak

Artikel ini di copas dari Catatan di Facebook Siko Dian Sigit Wiyanto

Jangan khawatir di bawah ini akan saya beberkan beberapa cara agar kita bebas pajak. Meski DJP sudah mati-matian mereformasi dirinya, tapi beberapa orang mungkin masih tidak rela negara menggunakan sebagian uangnya. Ada jalan menuju Puncak (tiap weekend macet), ada jalan tidak bayar pajak. Cara tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Siapkan diri Anda untuk tidak menggunakan jalan raya, gedung sekolah negeri, rumah sakit negeri, dan sarana dan prasarana publik lainnya. Karena negara membangun infrastruktur tersebut dari pajak. Mau iuran bikin jalan propinsi, kabupaten dan jalan desa? Ingat, aspalnya hotmix ya.

2. Ikhlaskan diri Anda dari tidak mendapat pengajaran dari guru dan dosen negeri. Asal tahu saja, gaji mereka dari APBN yang notabene sebagian besar dari pajak. Anda ingin guru dan dosen kita tidak makan? Sebagian dari mereka masih bergaji kecil. Terlebih yang honorer. Kalau guru honorer sampai tidak dapat honor, silakan berdemo kepada pengemplang pajak.

3. Siapkan diri Anda untuk tidak menggunakan layanan publik karena dibiayai atau paling tidak berbiaya murah. Layanan publik seperti pembuatan KTP, pembuatan SIM, atau pembuatan surat nikah, harus negara yang membuatnya karena itu semua menyangkut aspek hukum. Jika tidak ada biayanya, maka negara dapat mematok tarif seenaknya karena negara memiliki hak monopoli (penyedia jasa/barang tunggal) atas layanan publik.

4. Siapkan diri Anda untuk menghadapi sendiri serangan negara-negara lain yang ingin menjajah Indonesia. Hal ini karena yang membiayai operasi militer dan pengadaan alat utama sistem senjata (alutista) adalah pemerintah dengan dana APBN. 80% dana APBN dari pajak. Pesawat tempur kita dapat dihitung dengan jari, kapal perang entah berapa. Mau bikin roket aja nyasar. Kalau nanti dah ga ada biayanya lagi, mau bikin apa? petasan?

5. Siapkan diri Anda untuk menghadapi wabah berbagai penyakit menular dan berbahaya seperti Flu Burung, Meningitis, dan Polio. Dana untuk menyediakan vaksin-vaksin penyakit tersebut berasal dari pajak. Penyakit-penyakit ini mematikan. Belum penyakit lainnya/ Mau beli sendiri vaksinnya? Berapa ya kira-kira harganya? Kalau ga bisa beli nanti ujung-ujungnya menyalahkan pemerintah. Terus mau pakai uang siapa lagi kalau tidak dari pajak.

6. Siapkan diri Anda untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi. Indonesia sudah net importir minyak dan tidak bisa mengolah minyak sendiri. Indonesia bahkan sudah keluar dari keanggotaan OPEC lantaran produksinya sudah di bawah standar. Konsumsi BBM kita sangat banyak. Terkebih kalau sering macet. Guru Besar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Ofyar Z Tamin mengatakan kerugian akibat kemacetan yang terjadi di Indonesia mencapai Rp 70 triliun-Rp 80 triliun per tahun. Ini data 2007, belum ditambah pengaruh inflasi dan laju pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia sampai 2010. Jumlah yang fantastis memang, lebih besar dari dana bail-out Century.

7. Siapkan diri Anda untuk segera meninggalkan Indonesia. Indonesia negara hukum. Ada peraturan yang harus dipatuhi, salah satunya membayar pajak. Jika ingin bebas maka pergilah ke negara yang sama sekali tidak memungut pajak.

Oleh karena itu bayar pajak sesuai prosedur yang benar. Jangan coba-coba menyuap pegawai pajak. Maaf, aparat pajak buka orang kere dan ga butuh suap-suapan. Sekarang ini trennya adalah wajib pajak nakal tetap ingin menjejalkan uang suap kepada fiskus. lumayan kan, dari 1 miliar rupiah misalnya, cukup bayar 100 juta untuk negara dan 100 juta lagi buat pegawai pajak agar nanti tidak diperiksa. 800 juta buat perusahaan masih terbilang angka lumayan. Bagi WP yang mau berniat demikian, urungkan niat Anda. DJP sudah kerja keras tapi beberapa oknum masih menyulitkannya. Kata Bang Napi, kejahatan tidak hanya timbul dari niat pelakunya, tapi juga karena ada KESEMPATAN. WASPADALAH! WASPADALAH!

No comments:

Post a Comment